Minggu, 25 Mei 2008

Apai Itu DIKLAT...?!

Apa itu Diklat ?! Pertanyaan itu mungkin timbul bagi Anda yang masih awam….Menurut Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2000 dinyatakan bahwa Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil.

Tujuan diklat diantaranya adalah meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar dapat melaksanakan tugas pekerjaan, baik yang bersifat umum pemerintahan maupun pembangunan, yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pengembangan partisipasi masyarakat.
Tujuan yang bagus khan…?! Lho, tapi mengapa setelah begitu banyak diklat dilaksanakan koq hasilnya hanya seperti itu…..masih banyak majalah, Koran, atau bahkan statemen pejabat yang menyatakan bahwa kualitas SDM Pemerintah masih rendah.

Lalu bagaimana manfaat diklat….?! Ya….tujuan diklat itu hanya dapat tercapai jika tiga pilar kediklatan, yaitu penyelenggara, widyaiswara dan peserta diklat dalam kondisi ideal. Kalau masalah penyelenggara dan widyaiswara sudah banyak indikator yang diungkap guna meningkakan kualitas diklat.

Tetapi bagaimana dengan peserta diklat…?! Ya…harusnya peserta bermotivasi tinggi dalam mengikuti diklat….Itu betul…. Tapi motivasi peserta itu susah dikontrol…..Idealnya setiap peserta merasa perlu mengikuti diklat….menganggap diklat dapat dipakai untuk meningkatkan kompetensi mereka. Susahnya jarang peserta diklat yang saya temui bermotivasi seperti itu. Dalam setiap mengikuti suatu diklat, termasuk dari pengalaman sendiri, juga saat bertemu peserta diklat (maklum kantorku khan Badan Diklat), atau saat mengajar…saya selalu berusaha mengorek-ngorek alasan sejati mereka ikut diklat….. Dan hasilnya kadang mengejutkan saya…diantara jawaban mereka adalah sebagai berikut :
  1. Buat Refreshing Pak…Terakhir komentar ini saya dengar dari seorang siswa Prajabatan Golongan III. What…?! Prajabatan….?! Masih CPNS no…?! Lha koq sudah sibuk…?! Yah….demikianlah kenyataannya. Jadi jangan dikira kerja di PNS itu bisa santai-santai….kalo kita mempunyai kompetensi tinggi plus motivasi kerja tinggi….. bahkan repotnya malah melebihi pegawai swasta…..sudah nglembur-nglembur…perintahnya mendadak….waktunya mendesak lagi alias….BESOK HARUS JADI…!! Mangkanya wajar kalau ada peserta prajab yang bilang ikut diklat itu buat refreshing….Buat istirahat pak….katanya sambil mesem trus minta izin buat ninggalin kelas karena dipanggil pimpinan……
  2. Buat Nyari Kerjaan PakYa….ini kebalikan dari yang pertama. Kadang ada staf yang rewel, suka protes, males bekerja…hingga dia jarang diberi pekerjaan oleh atasannya. Na….begitu tiba surat tentang penyelenggaraan suatu diklat….ya…staf inilah yang dikirim. Lumayan….. selama dua minggu kantor kita hidup dalam kedamaian…..begitu pikiran atasan mungkin. So…wajarlah jika ada julukan ’staf diklat’ bagi sebagian orang sulit…
  3. Wong Diperintah Atasan…mana bisa nolakIni juga penyakit PNS pada umumnya….tidak bisa nolak perintah atasan. Padahal materi diklatnya sudah dikuasai. Saya sendiri pernah mengalaminya…..beberapa kali malah….mau nolak ya ndak berani…..takut dikirain sudah keminter…..
  4. Nyari Sangu to….He….he…he….kalo ini, sering saya dengar dari temen-temen PNS dari luar Jawa yang rata-rata disangoni secara berlebihan saat dikirim diklat ke tanah Jawa. Sehingga bukan ilmu yang didapat…..tetapi dua buah tas besar penuh berisi pakaian mewah tapi murah…..
  5. Nambah KenalanKalau ini ndak dapat terlalu disalahkan…Karena dengan berkenalan dan berinteraksi dengan orang berbeda….kita dapat saling sharing about pengalaman masing-masing….sehingga dapat saling ekspor-impor alias kulakan bahan-bahan baru…. Bagus khan…?! Kita bisa tambah pengetahuan baru, pengalaman baru….otak jadi lebih fresh…..dan ini merangsang kratifitas juga….
  6. Buat PrasaratIni sering dijadikan motivasi bagi peserta diklat prajabatan kalau mau ingin jadi PNS penuh. Atau juga peserta Diklat Kepemimpinan lain kalau mereka ingin langgeng jadi pejabat….Trus bagaimana motivasi mereka….?! yah…namanya juga prasyarat…..
  7. Ngo Ganep-Ganep…Ini yang paling sial dan ironis. Sedihnya saya seringkali mengalami peristiwa itu….nggo ganep-ganep daripada organisasi (Badan Diklat) harus mengembalikan anggaran karena pesertanya kurang…… Herannya banyak orang yang iri sama saya karena sudah punya banyak diklat…….
    Na…kalau sudah begini susah khan….?! Bagaimana bisa berhasil kalau motivasi pesertanya tidak ’nggenah’ seperti itu…?! Eh…tapi mantan atasan dan guru saya pernah mensikapi kondisi ini dengan ngomong begini ”Kerja di Diklat itu enak….Anggaran lancar….sementara indikator keberhasilannya mudah…yakni kelulusan siswa…!! Kalau masalah dampak diklat…..susah ngukurnya to…..wong abstrak begitu….Coba kalau kita kerja di Dinas Perkebunan…..proyek penanaman 1000 kelapa…..keberhasilan khan diukur dari jumlah pohon kelapa yang hidup…ya..kalau hidup semua…kalau tidak…?!”

Tidak ada komentar: